Jumat, 08 Februari 2013

Makan-Makan di Kota Balikpapan

Jangan bingung apabila suatu ketika Anda, karena keperluan pekerjaan, bepergian ke Kota Balikpapan. Sepintas yang terbersit pasti, kota minyak dan tidak ada yang asik-asik untuk dicicip-cicip. Pendapat itu salah besar. Sebab, sepulang dari kota ini, bisa dipastikan kadar kolesterol Anda bisa melonjak-lonjak melompat gara-gara makanan.

Apa sih yang bisa dicicip di sana?
Coba ya, Anda menuju Jalan Marsma Iswahyudi, di situ antara lain ada Rumah Makan Kepiting Dandito dan Kepiting Kenari. Semuanya mengunggulkan menu kepiting dan udang dengan bumbu racikan khas masing-masing. Rumah Makan Dandito misalnya, selain menyediakan saus tiram dan lada hitam untuk mengadon kepitingnya, juga mengunggulkan saus spesial Dandito yang rasanya sangat lezat. Bila Anda menyukai saus tiram tapi bosan dengan rasa dominan tiram yang kadang bikin eneg, maka saus Dandito ini memberikan alternatif pilihan.
Sementara bila Anda menjajal menu kepiting di Rumah Makan Kepiting Kenari, Anda akan dihadapkan pada pilihan saus asam manis dan lada hitam. Untuk Anda yang menyukai rasa manis, menu kepiting asam manis akan menjadi pilihan tepat. Kepiting berukuran besar yang memang menjadi andalan rumah makan itu, dibelah menjadi beberapa bagian dan dimasak dalam genangan kuah asam manis yang kental. Menyantapnya dengan mencocolkan potongan kepiting pada sambal yang juga rasanya manis tetapi menggigit lidah karena pedas cabai merahnya yang berpadu dengan cuka yang kuat. Bila semula Anda merasa saus asam manis ini kemanisan, Anda akan susah berhenti menyantap kepiting dalam menu itu, akibat sensasi sambalnya.
Bagaimana dengan menu kepiting lada hitamnya? Di Rumah Makan Dandito, saus lada hitam ini disajikan kental dengan rasa dominan manis gurih dengan tingkat kepedasan lada hitam yang pas, yang menggenangi setiap potongan kepiting. Menyantap kepitingnya, Anda tak akan berhenti menyendok saus lada hitamnya yang kental, dan membubuhkannya pada daging kepiting. Apalagi bila Anda memesan kepiting betina, telur kepiting yang gurih padat berwarna oranye, bercampur dengan saus kental lada hitam itu, pasti membuat Anda lupa kandungan kolesterol kepiting yang tinggi!
Tetapi, menurut pemilik Rumah Makan Dandito, Rudi Setiawan, kadar kolesterol akan berkurang apabila seusai menyantap kepiting, kita minum air kelapa muda yang berfungsi sebagai penetralisir.
Bagaimana dengan menu yang sama di Rumah Makan Kepiting Kenari? Menu kepiting lada hitam di rumah makan itu sangat berasa pedas lada hitam. Potongan kepiting pun, setiap cangkangnya dipenuhi bintik-bintik lada hitam yang ditumbuk kasar. Dengan kuah minimalis yang encer, menu kepiting lada hitam itu hanya diolah dengan irisan bawang Bombay. Sensasi rasa pedas lada, bikin Anda, sekali lagi, susah berhenti mencari daging kepiting di sela cangkang kerasnya.
Kenikmatan menyantap kepiting itu, berefek sama ketika Anda memesan udang galah dalam racikan bumbu yang sama. Di kedua rumah makan tersebut, udangnya juga sulit diacuhkan. Semuanya diracik dengan bumbu yang tepat oleh koki yang cerdas memuaskan konsumennya.
Anda menyerah dengan efek kepiting dan udang yang mungkin bikin sinyal ambang batas kolesterol Anda memberikan lampu merah? Ingin mencari menu khas lainnya di kota itu di hari berikutnya? Cobalah mencicip soto banjar. Soto banjar ini aslinya memang masakan khas Banjarmasin Kalimantan Selatan yang bila ditempuh dari Kota Balikpapan melalui jalan darat, sekitar 6 hingga 7 jam perjalanan.
Soto banjar ini sajiannya seperti soto ayam biasa, dengan soun, sedikit taoge, suwiran ayam dan pelengkap berupa perkedel kentang dan emping goreng. Tetapi bumbunya yang kuning bening, memberikan rasa soto yang berbeda. Ini karena di samping bumbu soto ayam pada umumnya yang terdiri dari kunyit, bawang, merica dan kemiri, soto banjar juga dibubuhi adas dan kayu manis. Porsi kayu manis yang sedikit, dan bertempur dengan adas, membuat soto banjar jauh dari wangi kayu manis. Setiap suap hangatnya bikin Anda tidak akan berhenti menyantap hingga soto tandas dari mangkoknya.
Makanan khas lainnya di kota itu adalah mantau. Mantau ini adalah bakpao padat. Anda pasti pernah menjumpai mantau kemasan di toko swalayan, di bagian frozen food. Di Kota Balikpapan, mantau ini menjadi menu utama yang disantap dengan aneka menu masakan ala Tionghoa. Bisa disantap dengan daging sapi atau ayam bumbu kungpao, atau bumbu merica. Pilihan mantau yang akan dinikmati pun, ada dua. Bisa yang kukus atau yang goreng. Satu mantau berukuran diameter 10 cm, dihargai Rp 2.500 untuk penyajian kukus yang berwarna putih dan Rp 3.000 untuk penyajian goreng.
Pastikan Anda memesan mantau goreng yang kualitasnya bagus. Kualitas bagus ini adalah, tekstur tepung terigu yang mengalami peragian, sangat padat. Jangan takut dengan minyak yang dipakai untuk menggoreng. Karena, kendati digenangkan dalam minyak, mantau goreng ini tidak berminyak. Tampilannya berwarna cokelat sawo matang, dengan permukaan kering mengkilat. Mantau yang bagus tadi, karena saking padatnya adonan, tidak memberi kesempatan minyak goreng untuk menelusup dan mengenangi mantau sehingga membuatnya basah berminyak. Penjual mantau kesohor di Kota Balikpapan, bisa ditemui di Restoran Suky di ruko baru Balikpapan dan Depot Simpang 4 Jalan Pandansari. Mantau-mantau itu bahkan disantap dengan daging menjangan yang dibumbu kungpao dan ditaburi kacang mede, dikenal dengan sebutan masak mede. Sepertinya, penjual tidak mengetahui bahwa berdasarkan lampiran PP No.7/1999 tanggal 27 Januari 1999, hewan menjangan termasuk fauna yang dilindungi.
Untuk penganan kaki lima, Anda bisa menikmati aneka gorengan antara lain pisang goreng, tahu isi goreng dan singkong. Singkong goreng ini ada dua macam, singkong goreng biasa yang dimakan dengan dicocolkan pada bumbu petis dan singkong yang dibentuk bulat dengan rasa agak manis, layaknya getuk, dan digoreng dalam balutan tepung yang tipis dan garing.
Sedangkan penganan kering yang bisa dijadikan oleh-oleh, di seantero Kota Balikpapan banyak yang menjual amplang kuku macan. Amplang ini adalah camilan yang terbuat dari ikan, bentuknya seperti kerupuk ikan ala Palembang dengan rasa yang nyaris sama, gurih berasa ikan. Dibentuk seperti kecil-kecil gemuk seperti kuku macan, kerupuk ikan ini disebut amplang kuku macan. Menjumpai amplang ini, bisa di setiap toko kue. Beberapa mengemasnya dengan bertuliskan, "oleh-oleh khas Balikpapan ".
Bila Anda ingin membawa oleh-oleh berupa makanan, menu kepiting tersebut di atas juga bisa dibawa sebagai oleh-oleh. Dua rumah makan tersebut mengemas kepiting dalam bungkus plastik bening yang tebal, untuk kemudian dimasukkan dalam kardus-kardus kecil yang ditutup rapat sehingga tidak berbau. Nah, Kota Balikpapan bisa bikin kenyang juga kan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar